Promkes RS tentang Demam Tifoid bersama dr. Sustika Novianita Assan
Pada hari Selasa, 22 Januari 2019 Pukul 09.00 WIB, Kegiatan Rutin PKMRS (Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit), bertempat di Ruang Siaran Radio Granada Tara Indah (100,3 FM) Kab. Kapuas dilaksanakan Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh dr. Sustika Novianita Assan, beserta Tim PKRS dengan Materi Penyuluhan tentang “Demam Tifoid”.
dr. Sustika menjelaskan Demam Tifoid adalah penyakit sistemik yang ditandai dengan demam dan nyeri perut yang disebabkan oleh penyebaran kuman Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi.
Berdasarkan epidemiologi penyakit demam tifoid meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata angka kesakitan 500/100.000 penduduk, dengan kematian 0,6 – 5 %.
Cara Penularan :
- Melalui mulut dan kotoran (oral dan fekal)
- Hygiene dan sanitasi yang kurang baik
- Makanan – minuman yang tercemar
- Kontak langsung dengan jari pasien yang terkontaminasi
- Transplasental dari ibu hamil ke janin
Gejala Klinis : Setelah masa inkubasi 10 – 14 hari merupakan gejala klinisnya. Gejala klinis bervariasi dan dapat berakhir dengan kematian
Minggu I :
- demam (meningkat perlahan-lahan terutama di sore hari)
- nyeri kepala
- anoreksia (gangguan makan)
- obstipasi (penimbunan feses yang keras karena penyakit)
- diare (mencret)
- mual muntah
- rasa tidak enak diperut
- epistaksis (mimisan)
- batuk
Minggu II :
- gejala -gejala lebih jelas
- demam
- bradikardi relatif (frekuensi denyut jantung relatif lambat bila dibanding dengan tingkat kenaikan suhu tubuh)
- lidah berselaput
- hepatosplenomegali (pembengkakan hati dan limpa)
- meteorismus
- gangguan mental (sumnolen, stupor, koma, delirium atau psikosis)
- roseola (jarang ditemukan pada orang indonesia)
Pemeriksaaan Rutin yang dilakukan :
- darah perifer lengkap
- anemia ringan
- trombositopenia
- (LED) laju endap darah meningkat
- SGOT dan SGPT meningkat
Penatalaksanaan :
- Istirahat dan perawatan (mencegah komplikasi, mempercepat kesembuhan)
- Diet dan penunjang (mengembalikan rasa nyaman, mengembalikan kesehatan)
- Antibiotika (menghentikan dan mencegah penyebaran kuman)
Istirahat dan Perawatan :
- tirah baring / aktifitas ditempat
- menjaga kebersihan
- posisi tubuh berubah per 2 jam (mencegah dekubitus dan pneumonia ortostatik)
Indikasi di rawat (rawat inap) :
Semua demam tifoid berat harus di rawat di rumah sakit untuk:
– Memenuhi kebutuhan cairan dan kalori
– Pemberian antipiretik bila demam >39˚C
– Pemberian diit yang tepat
– Tranfusi darah bila diperlukan pada komplikasi perdarahan saluran cerna.
Cara Pencegahan :
- Higiene perorangan dan lingkungan
- Imunisasi
Imunisasi aktif terutama
– Kontak dengan pd demam tifoid
– KLB
– sedang bepergian ke daerah endemik