Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi + DM2 = Stroke bersama Persadia
KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas mengadakan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Geriatri yang diberikan oleh dr. Erny Indrawati selaku Dokter Umum dan Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Kuala Kapuas, yang bertempat di Lapangan Parkir RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, dilaksanakan setiap hari Jum’at pagi, 22 Februari 2019 lalu.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah anggota PERSADIA Cab. Kuala Kapuas dan masyarakat Kab. Kapuas. Pada kesempatan itu, dr. Erny menyampaikan bahwa Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Hipertensi atau darah tinggi adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan bermacam-macam penyakit lain sebagai komplikasinya.
Penyakit ini tidak memiliki gejala yang khas, sehingga kadang-kadang tanpa disadari seseorang sudah menderita hipertensi, bahkan sudah mengalami komplikasi.
Penyebab hipertensi :
Faktor yang tidak dapat dihindari » faktor keturunan (genetik)
Faktor yang dapat dihindari » kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat, misalnya : kurang berolahraga, merokok, stress, makan-makanan yang tidak sehat.
Macam-macam hipertensi
• Hipertensi primer/ esensial, yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
• Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkanoleh penyakit lain, misalnya penyakit ginjal, gangguan hormonal (akibat pemakaian alat KB hormonal), minum-minuman keras
Kapan seseorang dikatakan menderita hipertensi ?
Kriteria hipertensi :
• tekanan darah normal : < 130/85
• tekanan darah normal tinggi : 130-139/85-89
• hipertensi ringan : 140-159/90-99
• hipertensi sedang : 160-179/100-109
• hipertensi berat : 180-209/110/119
• hipertensi maligna : >210/>120
menurut beberapa penelitian dikatakan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke. Semakin tinggi tekanan darah kemungkinan stroke akan semakin besar karena terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah sehingga memudahkan erjadinya penyumbatan bahkan pecahnya pembuluh darah di otak.
DM (Diabetes Mellitus)
Diabetes mellitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit kronis dengan kadara glukosa darah yang tinggi.
WHO memperkirakan jumlah penderita DM mencapai lebih dari 180 juta jiwa di seluruh dunia. Kejadian ini akan meningkat 2x lipat di tahun 2030 dan Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia (WHO 2006)
Biasanya penyakit DM pada awalnya, seringkali (50%) tidak disadari oleh pasien, pada umumnya mereka baru mengetahui setelah adanya keluhan atau sewaktu menjalani pemeriksaan kesehatan.
Beberapa keluhan dan gejala klasik yang perlu mendapat perhatian adalah penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya, banyak kencing (poliuri), banyak minum (poli dipsi), banyak makan (polifagi). Selain keluhan klasik tersebut sering terdapat keluhan lain yaitu badan lemah, gangguan saraf tepi atau kesemutan, gangguan penglihatan, gatal di kemaluan, dan gangguan ereksi.
Kriteria DM
• gula darah puasa : ≥126 mg/dl
atau
• gula darah 2 jam setelah makan : ≥200 mg/dl
atau
• gula darah sewaktu : ≥200 mg/dl
• HbA1c : ≥ 6,5
Penyebab penyakit DM menjadi STROKE salah satunya adalah suatu proses ATEROSKLEROSIS ( kekakuan pembuluh darah). Hal ini dikarenakan tingginya kadar glukosa darah yang dapat merusak dinding pembuluh darah, disamping itu kadar glukosa darah yang tinggi dapat meningkatkan kekentalan darah yang kemudian akan menyebabkan naiknya tekanan darah atau hipertensi dan dapat mengakibatkan stroke.
STROKE
Menurut WHO, stroke adalah suatu kumpulan gejala berupa gangguan fungsi otak yang dapat menimbulkan kematian atau kecacatan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan pembuluh darah, baik factor yang tdak dapat dihindari : karena sumbatan (stroke iskemik) atau karena pecahnya pembuluh darah (stroke perdarahan).
Saat ini stroke menempati urutan ketiga sebagai penyakit yang mematikan setelah penyakit penyakit jantung dan kanker.
Di Indonesia, stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian di Rumah Sakit.
Penyebab tingginya angka kejadian stroke di Indonesia lebih disebabkan karena gaya dan pola hidup masyarakat yang tidak sehat, seperti malas bergerak, makanan berlemak dan tinggi kolesterol, sehingga banyak diantara mereka mengidap penyakit yang menjadi pemicu timbulnya serangan stroke.
Saat ini serangan STROKE lebih banyak dipicu oleh adanya HIPERTENSI dan DM
Berdasarkan data dari Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), jumlah penderita stroke di Indonesia terbanyak dan menduduki urutan pertama di Asia. Jika serangan stroke terjadi berkali-kali, maka kemungkinan untuk sembuh dan bertahan akan semakin kecil.
KESIMPULAN : HT + DM = STROKE
JADI, SUPAYA TIDAK MENGALAMI STROKE MAKA KENDALIKAN TEKANAN DARAH DAN KADAR GULA DARAH !!!