Promkes RSUD Kapuas tentang Nyeri Punggung Bawah bersama dr. Oktamina F. Pinem, Sp.KFR

KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kapuas melakukan penyuluhan kesehatan tentang Nyeri Punggung Bawah (NBP) atau (LBP / Low Back Pain), yang pada kesempatan itu disampaikan langsung oleh dr. Oktamina F. Pinem, Sp.KFR,  selaku Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, beserta Tim PKRS, yang mana Penyuluhan Kesehatan tersebut merupakan kegiatan rutin Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS), Rabu (20/02) lalu.

dr. Oktamina menjelaskan Nyeri punggung bawah (NPB) adalah suatu gejala klinik yang ditandai dengan gejala utama, rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang punggung bagian bawah dan sekitarnya.

PERMASALAHAN PADA NPB

  • Masalah muskuloskeletal paling sering di dunia
  • Sekitar 85% orang dewasa pernah mengalami
  • Merupakan salah satu alasan yang sering menyebabkan pasien datang ke dokter umum atau dokter layanan primer
  • Memiliki dampak besar pada gaya hidup, kualitas hidup, dan disabilitas yang berhubungan dengan pekerjaan
  • Produktivitas menurun.

Apa penyebab NPB?

  • Faktor mekanik seperti ketegangan/ kekakuan otot/ tendon/ ligament, proses degenaratif , HNP/ penjepitan saraf, penyempitan saluran sumsum tulang belakang, retak dan pergeseran tulang belakang
  • Faktor non mekanik seperti Tumor, infeksi, penyakit rematik inflamasi, penyakit paget tulang
  • Faktor yang berasal dari organ dalam seperti penyakit organ kandungan dan sekitarnya, ginjal dan salurannya, lambung, hati, pankreas, pembuluh darah
  • Psikologis.

FAKTOR RESIKO

  • Posisi tubuh yang tidak benar pada saat duduk, berdiri maupun berbaring dalam waktu yang cukup lama
  • Cara mengangkat beban dengan cara yang salah,
  • Memakai sepatu tumit tinggi,
  • Bekerja dengan alat-alat yang bergetar,
  • Mengendarai mobil jangka lama,
  • Melakukan aktivitas fisik yang berat,
  • Obesitas / kegemukan

Apa keluhan/ gejala NPB?

  • Rasa sakit, ketegangan otot atau kekakuan yang dirasakan di daerah punggung bagian bawah
  • Umumnya setelah mengangkat barang berat pada posisi tubuh membungkuk dan berputar
  • Gejala penjepitan saraf yaitu nyeri tajam mengiris, bertambah saat membungkuk, bersin, mengejan dan menjalar ke tungkai atau kaki, dan kesemutan
  • Tak mampu melakukan aktivitas hidup sehari-hari

Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan?

  • Anamnesis dan pemeriksaan fisik, termasuk postur
  • Foto rontgen
  • CT scan
  • MRI
  • EMG

Hati-hati dengan kondisi seperti :

  • Riwayat cancer
  • Penurunan BB yang tidak dapat dijelaskan
  • Pemakaian kortikosteroid yang lama
  • Usia tua
  • Trauma
  • Osteoporosis
  • Demam
  • Nyeri punggung pada saat istirahat atau pada malam hari
  • Disfungsi BAK/ BAB

Penatalaksanaan Nyeri punggung bawah dapat dilakukan, antara lain :

  1. KONSERVATIF
  • Medikasi ( NSAID)
  • Rehabilitasi Medik

2. OPERATIF (tindakan operasi)

Rehabilitasi Medik adalah Pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik, dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal

Kapan ke Rehabilitasi Medik?

  • Ditemukan gangguan fisik dan masalah fungsi
  • Indikasi pemberian terapi modalitas fisik dan terapi latihan
  • Indikasi pemberian orthosis serta untuk memperbaiki fungsi mobilisasi dan fungsi aktivitas sehari-hari.

Apa tujuan program Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi?

  • Mengurangi keluhan/gejala
  • Mencegah cedera lebih lanjut
  • Mengoptimalkan kekuatan, ketahanan, koordinasi
  • Mengoptimalkan fungsi sehari-hari
  • Meminimalkan disabilitas/kecacatan
  • Mengembalikan ke aktivitas fungsional yang normal

Program Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi apa saja yang dilakukan?

  1. Terapi panas:
    – kompres hangat
    – IRR
    – MWD
    – SWD
    – USD
  2. Terapi dingin (kompres dingin, Cryotherapy)
  3. Terapi listrik (TENS)
  4. Terapi mekanik (Traksi)
  5. Terapi kejut (RSWT)
  6. Laser (LLLT, HILT)
  7. Orthose (Kewaspadaan pada penggunaan korset lumbosacral, Dapat terjadi atrofi otot (risk factor osteoporosis), dan Ketergantungan secara psikologis)
  8. Exercise Therapy / Terapi Latihan (Memperbaiki fungsi dan menurunkan nyeri, Banyak program yang tersedia sesuai kebutuhan, tergantung kasus)

HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN TERAPI LATIHAN :

  1. Tidak ada penyakit yg membahayakan bila melakukan latihan.
  2. Latihan dilakukan secara rutin (setiap hari pagi & sore).
  3. Latihan ditingkatkan secara bertahap.
  4. Latihan dilakukan pd dasar yg datar.

Apakah yang harus dilakukan?

Mencegah terjadinya NPB adalah faktor terpenting yaitu dengan memperhatikan postur yang benarsaat berbaring / tidur, duduk, jalan, saat beraktivitas/ mengangkat barang, mengemudi dan lain-lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *