Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) tentang “Kehamilan Normal dan Tanda Bahaya Kehamilan” bersama dr. Edwin Bima Putra Lius

Pada hari Kamis, 31 Januari 2019 Pukul 09.00 WIB, Kegiatan Rutin PKMRS (Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit), bertempat di Ruang Tunggu Poliklinik Obsgyn RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dilaksanakan Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh dr. Edwin Bima Putra Lius, beserta Tim PKRS dengan Materi Penyuluhan tentang “Kehamilan Normal dan Tanda Bahaya Kehamilan”.

dr. Edwin Bima Putra Lius

dr. Edwin menjelaskan pentingnya pengetahuan tentang kehamilan yang sehat, persalinan yang aman, sehingga ibu dan anak sehat. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) 2012, angka kematian ibu 359/100rb kelahiran hidup penyebab terbesar Pendarahan dan Hipertensi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2016, angka kematian ibu di Indonesia 4834 kasus, 32% pendarahan dan 26% hipertensi.

Sebelas tanda Kehamilan :

  1. Tidak mens, menstruasi berhenti total selama kehamilan
  2. Muntah – muntah, biasanya pada pagi hari
  3. Sakit kepala, tapi tidak seperti pusing pada biasanya
  4. Sakit pinggang, pinggang bagian bawah kadang terasa nyeri
  5. Suhu tubuh basal naik, cek dengan termometer setiap hari
  6. Payudara membesar, tubuh mempersiapkan produksi ASI
  7. Sering buang air kecil, terjadi pada usia kehamilan 6-8 minggu
  8. Ingin makan terus, bahasa populernya ngidam
  9. Cepat capek, badan jadi lekas capek padahal beraktifitas biasa
  10. Bercak darah, ada bercak darah keluar dari vagina
  11. Mood mudah berubah, mood bisa berubah dengan drastis

Apabila curiga dengan tanda -tanda hamil, dapat dipastikan dengantes kehamilan dengan test pack, periksa ke rumah sakit, puskesmas, atau praktek bidan.

Kapan waktu pemeriksaan / kontrol kehamilan :

  • 0 bulan (periksa setiap 1 bulan sekali)
  • 26 minggu / 6,5 bulan (periksa setiap 2 minggu sekali)
  • 38 minggu / 9,5 bulan (periksa 1 minggu sekali)
  • Apabila mencapai 42 minggu / 10,5 bulan (janin harus dilahirkan)

Kontrol Kehamilan minimal 12 kali :

  • Periksa Laboratorium : hemoglobin, leukosit, trombosit, HbsAg, HIV, gula darah
  • Vitamin masa kehamilan : asam folat, kalsium, zat besi
  • Skrining Preeklamsia (hipertensi dalam kehamilan)
  • USG minimal 3 kali
  • Trisemester 1 (tentukan usia kehamilan)
  • Trisemester 2 (deteksi kehamilan pada janin)
  • Trisemester 3 (evaluasi letak janin, plasenta, air ketuban, kesejahteraan janin)

Apa yang Harus dilakukan Agar Kehamilan Tetap Aman?

  • Kontrol kehamilan teratur
  • Turuti Nasehat dari Dokter dan Bu bidan
  • Rutin minum tablet vitamin yang diberikan oleh Dokter atau Bu Bidan
  • Makan makanan yang bergizi
  • Olahraga ringan / senam ibu hamil
  • Hindari rokok/ alkohol

Kehamilan Resiko tinggi, antara lain :

  • terlalu muda, hamil pertama umur 16 tahun atau kurang
  • terlalu lambat hamil pertama setelah menikah 4 tahun lebih
  • terlalu tua , hamil pertama umur 35 tahun keatas
  • terlalu cepat punya anak lagi, anak terkecil <2 tahun
  • terlalu lama punya anak lagi, anak terkecil > 10 tahun lebih
  • terlalu banyak punya anak, 4 orang atau lebih
  • terlalu tua, hamil umur diatas 35 tahun
  • terlalu pendek, hamil pertama, hamil kedua atau lebih belum pernah melahirkan normal, cukup bulan hidup, (tinggi badan kurang dari 145 cm)
  • riwayat obstetri jelek, pernah gagal kehamilan, kehamilan kedua yang pertama gagal, hamil ketiga atau lebih gagal 2 kali , atau terakhir meninggal
  • pernah melahirkan dengan tarikan / vacum
  • pernah melahirkan dengan uri dirogoh / uri manuil, pendarahan pp diberi infus
  • pernah melahirkan bayi dengan operasi sesar sebelum ini (bekas operasi sesar)

Saran Untuk Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi :

  • Kenali tanda-tanda kehamilan risiko tinggi.
  • Menunda kehamilan pertama agar tidak kurang dari 20 tahun atau menghindari terjadinya kehamilan lagi jika usia ibu sudah lebih dari 35 tahun.
  • Merencanakan jumlah anak, agar tidak terlalu banyak. Menghindari jarak kehamilan terlalu dekat.
  • Memeriksa kehamilan secara teratur kepada tenaga kesehatan.
  • Menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan. Melahirkan dengan pertolongan tenaga kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *