Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) tentang “Rabies” bersama dr. Eka Maranatha Tambunan
Pada hari Kamis, 18 Oktober 2018 Pukul 09.00 WIB, Kegiatan Rutin PKMRS (Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit), bertempat di Ruang Tunggu Poliklinik Rawat Jalan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dilaksanakan Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh dr. Eka Maranatha Tambunan (Dokter Internsip), beserta Tim PKRS dengan Materi Penyuluhan tentang “Rabies”.
dr. Eka menjelaskan Penyakit Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies
Hewan yang menularkan rabies pada umumnya yaitu
- Anjing
- Kucing
- Kera / Monyet
Cara penularan rabies
- Melalui gigitan hewan yang menderita rabies
- Luka yang terkena air liur hewan
Gejala seseorang yang terkena rabies
1. Nyeri pada bekas luka gigitan
2. Sakit kepala, lemas, gelisah
3. Mulut berlendir
4. Takut air (hydrophobia) bahkan hanya untuk melihatnya saja.
5. Takut angin (aerophobia)
6. Takut cahaya (photophobia)
7. Takut suara
Tindakan awal bagi korban gigitan binatang
- Segera cuci luka dengan air mengalir serta menggunakan sabun atau detergen selama 15 menit.
- Berikan antiseptik: betadine
- Kemudian segera bawa ke pusat kesehatan (puskesmas / rumah sakit) atau rabies center untuk pemberian vaksin
- Lanjutkan terus pengobatan dengan melakukan pemeriksaan
- Karena masa inkubasi rabies lama, sehingga perlu waktu 2 minggu untuk melihat hasil suntikan vaksin
Pencegahan Agar Hewan Peliharaan Tidak Tertular Rabies
- Hewan dibawa ke dinas peternakan atau dokter hewan untuk mendapatkan vaksin
- Jangan biarkan hewan peliharaan berkeliaran di luar
- Anjing harus diikat dengan rantai panjang jika dibawa keluar
Pengobatan gigitan harus dimulai segera setelah seseorang terpapar rabies. Hal itu harus dilakukan agar virus tersebut tidak memasuki sistem saraf pusat (otak) yang akan menghasilkan kematian dalam jangka pendek.