Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) tentang “HIV / AIDS” bersama dr. Fitri Ningrum Intani
Pada hari Rabu, 12 Desember 2018 Pukul 09.00 WIB, Kegiatan Rutin PKMRS (Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit), bertempat di Ruang Siaran Radio Siaran Pemerintah Daerah (91,4 FM) Kab. Kapuas dilaksanakan Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh dr. Fitri Ningrum Intani (Dokter Umum RSUD Kab. Kapuas), beserta Tim PKRS dengan Materi Penyuluhan tentang “HIV / AIDS”.
dr. Iin menjelaskan, HIV singkatan dari (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Virus HIV adalah virus yang menyerang tubuh inangnya dengan cara menyerang sistem kekebalan tubuhnya. Bila sistem kekebalan tubuh sudah rusak atau lemah, maka seseorang akan dengan mudahnya terserang berbagai penyakit yang ada di sekitar kita seperti TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS. AIDS adalah:
A = Acquired (didapat)
I = Immune (kekebalan tubuh)
D = Deficiency (kekurangan)
S = Syndrome (gejala)
Jadi, perlu untuk Anda perhatikan bahwa HIV adalah virusnya, sementara AIDS adalah gejala penyakit yang menyerang tubuh akibat daya tahan tubuh atau sistem imunitas yang melemah akibat infeksi HIV.
Cara penularan HIV
Penderita infeksi HIV adalah seseorang yang berpotensi untuk menularkan penyakit yang dideritanya kepada orang lain. Perlu Anda ingat bahwa HIV hanya bisa hidup di dalam cairan tubuh seperti:
- Darah
- Cairan vagina
- Cairan sperma
- Air Susu Ibu (ASI)
HIV adalah virus yang hanya hidup di cairan tubuh tertentu dan tidak hidup di permukaan tangan atau permukaan kulit penderita. Maka dari itu, penularan HIV juga hanya dapat terjadi melalui cara tertentu, yaitu melalui:
- Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS, berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom)
- Kontak darah/ luka dan transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV
- Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV
- Dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya
HIV tidak menular melalui:
- gigitan nyamuk
- orang bersalaman
- berciuman
- orang berpelukan
- makan bersama
- tinggal serumah
Infeksi HIV adalah penyakit yang tidak dapat ditularkan hanya dengan berkontak fisik yang simpel seperti bersalaman atau bersinggungan dengan penderita. Selama tidak melakukan hal-hal yang berisiko menularkan HIV, Anda tetap aman untuk berinteraksi dengan penderita. Maka dari itu, pendampingan yang intensif terhadap penderita HIV/AIDS ini sangat dianjurkan untuk mencegah kondisi mental dan tubuh pasien HIV menjadi semakin memburuk.
Cara Mendeteksi HIV
HIV adalah virus yang tidak langsung memperlihatkan gejala infeksi ketika sudah masuk ke dalam tubuh seseorang. Sampai tiga atau enam bulan setelah masuknya virus HIV, belum tentu virus itu bisa ditemukan dalam tubuh karena ia tersembunyi. Masa belum bisa dilihatnya virus itu disebut masa Jendela. Walaupun belum bisa terlihat,orang yang sudah tertular HIV bisa menularkannya kepada orang lain.
Setelah enam bulan biasanya virus mulai dapat ditemukan / dilihat kalau orang itu menjalani tes darah. Belum ada cara lain untuk menemukan virus selain melalui tes darah. Kalau sudah ditemukan, maka pengidapnya disebut HIV positif. Pada masa ini, ia masih bisa hidup normal dan melakukan semua kegiatan seperti biasa. Masa HIV positif ini bisa sampai 10 tahun kalau daya tahan tubuhnya kuat. Tetapi, bila daya tahan tubuhnya lemah maka orang tersebut bisa cepat terserang berbagai penyakit lain.
Tanda yang menyolok pada penderita AIDS adalah diare yang terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, kanker kulit, sariawan, dan berat badan yang turun secara menyolok. Pada saat seperti itu orang tersebut dikatakan sudah sampai pada tahap AIDS dan disebut ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Pada tahap AIDS ini biasanya daya tahan sudah sangat lemah sehingga kemungkinan orang itu akan meninggal.
Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.
Cara mencegah HIV yang mudah
HIV adalah virus yang menakutkan. Namun, tetap ada cara pencegahan agar tidak tertular penyakit akibat virus ini. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah penularan infeksi HIV/AIDS:
- Hindari hubungan seks bebas / berganti-ganti pasangan
- Lakukan tes sebelum menikah
- Gunakan kondom bila berhubungan seks
- Hindari penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian
RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo melayani pasien yang terindikasi atau dicurigai terinfeksi HIV/AIDS, dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan di Poliklinik VCT setiap hari Senin – Sabtu pada jam kerja.