Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) tentang “HIV / AIDS” bersama dr. Krismeikesari
Pada hari Kamis, 27 September 2018 Pukul 09.00 WIB, Kegiatan Rutin PKMRS (Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit), bertempat di Ruang Tunggu Poliklinik Rawat Jalan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dilaksanakan Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh dr. Krismeikesari (Dokter Internsip), beserta Tim PKRS dengan Materi Penyuluhan tentang “HIV / AIDS”.
dr. Krismeikesari menjelaskan, HIV singkatan dari Human, Immunodeficiency, Virus.
Sedangkan AIDS singkatan dari
Acquired = didapat
Immune = kekebalan tubuh
Deficiency = menurun/berkurang
Syndrome = kumpulan gejala penyakit
AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh yang didapat.
HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia
- HIV menyerang sel darah putih
- Sel darah putih adalah seperti tentara yaitu melawan infeksi
- Namun, setelah HIV memasuki sel darah putih untuk perkembangbiakannya, HIV merusak sel tersebut, akhirnya membunuhnya
- Akibatnya, sistem kekebalan tubuh semakin menurun, yang menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap segala serangan penyakit —–AIDS
Tubuh kita mempunyai sel darah putih yang melindunginya dari serangan berbagai penyakit seperti diare atau batuk. Tetapi virus HIV menyerang dan membunuh sel darah putih sehingga tubuh kita tidak bisa melawan penyakit – penyakit yang masuk.
Virus HIV terdapat dalam sel darah putih yang berada di:
- Cairan Darah
- Air Mani (semen)
- Cairan vagina
- Air susu ibu
Penularan HIV lewat cairan darah
- Transfusi darah
- Pemakaian jarum suntik yang tidak steril dan dipakai bersama-sama
- Pemakaian alat tusuk yang menembus kulit (yang tidak steril dan dipakai bersama-sama)
Penularan HIV bukan karena jenis narkoba yang dikonsumsi tapi cara pemakaiannya
Penularan HIV melalui cairan kelamin
- Melalui hubungan seksual tanpa kondom
- Vaginal Seks
- Oral Seks
- Anal Seks
Penularan melalui ibu yang HIV+ kepada anaknya
Penularan dapat terjadi selama:
- Proses kehamilan
- Proses persalinan
- Menyusui (Kemungkinan penularan ke bayi adalah sekitar 25-30 bila tanpa pengobatan)
AIDS tidak menular lewat ciuman, pelukan, WC, sentuhan, alat makan, nyamuk, dan tinggal serumah
Resiko terhadap penularan HIV menjadi lebih tinggi bila ada perilaku :
- Suka berganti-ganti pasangan
- Tidak menggunakan kondom
- Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan menggunakannya bersama-sama (sharing)
Pencegahan HIV / AIDS
- A = Abstinence
Bagi yang belum menikah dianjurkan untuk
Tidak melakukan hubungan seksual - B = Be faithful Saling setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi HIV
- C = Condom Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks yang berisiko
- D= Don’t Inject Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian & tidak steril
- E = Equipment Save Hindari pemakaian segala alat / bahan tdk steril
Cara mengetahui terinfeksi HIV
- Melalui tes darah untuk melihat ada tidaknya antibodi HIV
- Proses VCT = voluntary counseling and testing
Rahasia, sukarela dan jelas tujuannya - Test HIV tidak boleh dipaksakan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI no 38 tahun 2004 menyatakan” Tidak boleh mewajibkan adanya tes HIV secara mandatory atau tes HIV secara wajib bagi pekerja/buruh dalam proses rekruitmen”
Pengobatan HIV
- Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV
- Obat yang sekarang ada yaitu ARV (Anti Retroviral ) yang digunakan sebagai terapi untuk menghambat berkembangbiaknya virus dalam tubuh
- Terapi ARV memberi kesempatan pada ODHA untuk hidup lebih produktif
Dukungan Kepada ODHA (Orang Dengan HIV / AIDS)
- Setiap ODHA (orang dengan HIV/AIDS) masih mempunyai hak hidup dan sosial yang sama dengan orang yang sehat
- ODHA tidak boleh mendapat stigma (pandangan buruk) atau diskriminasi dari masyarakat
- Pengucilan terjadi karena kurangnya pemahaman tentang penularan HIV