Pendidikan Kesehatan Personal Hygiene Pada Ibu Nifas

Pada hari Jum’at, 27 Juli 2018 Pukul 08.30 WIB, Kegiatan Rutin PKMRS (Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit), bertempat di Ruang Tunggu Poliklinik Obsgyn RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dilaksanakan Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh mahasiswa Prodi Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Priscia Agustin, S.Kep, Sari Setiawaty, S.kep, Sibut, S.Kep, Trilesmana Putra Paillin, S.Kep, beserta Tim PKRS dengan Materi Penyuluhan tentang “Pendidikan Kesehatan Personal Hyegiene Pada Ibu Nifas”.

Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal hygiene. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Personal Hyegine diharapkan ibu – ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri yang baik bagi dirinya sendiri, pada masa nifas atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.

Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Kebutuhan Personal Hygiene Pada Ibu

Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.

Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Denthol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.

a. Pakaian

Sebaiknya pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.

b. Kebersihan Rambut

Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah kerontokan berbeda-beda antara wanita satu dengan yang lain. Cucilah rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.

c. Kebersihan Kulit

Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu, dalam minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.

d. Kebersihan Vulva dan sekitarnya

  • Membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
  • Sarankan ibu untuk mengganti pembalut / kain pembalut, setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
  • Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
  • Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.

Personal Hygiene Pada Ibu Nifas Post SC (Pasca Operasi Bedah Cesar)

  1. Setiap minggu kasa harus dibuka
  2. Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa
  3. Jaga luka agar tidak lembab
  4. Menjaga Kebersihan diri dan lingkungan
  5. Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)

Akibat Kurang atau Tidak Menjaga Personal Hygiene :

  1. Ibu Mudah Sakit
  2. Ibu terlihat kotor / kurang bersih
  3. Bayi ibu sakit
  4. Ibu kurang percaya diri
  5. Ibu mengalami infeksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *