Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) tentang “Kejang Demam Pada Anak” bersama dr. Putri Evalda, Sp.A

Pada hari Rabu, 9 Nopember 2019 Pukul 09.00 WIB, Kegiatan Rutin PKMRS (Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit), bertempat di Ruang Siaran Radio Siaran Pemerintah Daerah (91,4 FM) Kab. Kapuas dilaksanakan Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh dr. Putri Evalda, Sp.A (Dokter Spesialis Anak di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas), beserta Tim PKRS dengan Materi Penyuluhan tentang “Kejang Demam Pada Anak”.

dr. Putri menjelaskan, kejang demam pada anak merupakan peristiwa yang menakutkan bagi orangtua. Kelainan neurologik yang sering dijumpai pada 2-5% anak berusia 6 bulan- 5 tahun.

Definisi Kejang Demam yaitu bangkitan kejang yang terjadi pada anak berumur 6 bulan – 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu tubuh (> 38 C) yang tidak disebabkan oleh proses intrakranial (di dalam rongga kepala). Kejang yang disebabkan infeksi susunan saraf pusat, gangguan elektrolit atau gangguan metabolik tidak termasuk kejang demam

Asal mula terjadi kejang demam dimulai dari Infeksi virus/bakteri yang mengakibatkan terjadinya inflamasi / peradangan sehingga menyebabkan hipertermi / panas tinggi, Terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel neuron, Mengakibatkan terjadinya lepas muatan listrik, Dengan bantuan neurotransmiter, lepas muatan listrik ini dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel tetangganya, sehingga terjadilah kejang

dr. Putri Evalda, Sp.A


Klasifikasi Kejang dibagi dua, antara lain

1. Kejang Demam Sederhana (80%)

  • Kejang sebentar(< 5 menit) umumnya akan berhenti sendiri
  • Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal
  • tidak berulang dalam waktu 24 jam

2. Kejang Demam Kompleks

  • Kejang lama > 15 menit
  • Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial
  • Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

Pemeriksaan Penunjang dapat dilakukan pemeriksaan darahuntuk evaluasi sumber infeksi, fungsi lumbal, EEG, dan CTScan atau MRI

Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :
– Riwayat kejang demam dalam keluarga
– Usia < 12 bulan
– Temperatur yang rendah saat kejang (<39)
– Cepatnya kejang setelah demam
– Bila kejang demam pertama adalah kejang demam kompleks

Bila semua faktor tersebut diatas ada kemungkinan berulang kejang 80%, bila tidak ada 10-15%

Saat kejang terjadi pada anak, hal yang harus dilakukan oleh orang tuanya :

  • tetap tenang dan tidak panik
  • kendorkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher
  • bila tidak sadar, posisikan anak miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
  • walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut
  • ukur suhu (bila kejang demam), observasi, catat lama dan bentuk kejangBerikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan diberikan bila kejang telah berhenti
  • tetap bersama pasien selama kejang
  • berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan diberikan bila kejang telah berhenti
  • bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung > 5 menit, suhu > 40 C, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal, kejang fokal, setelah kejang anak tidak sadar, / terdapat kelumpuhan.
Tim Promkes RSUD Kapuas


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *