Penyuluhan/Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pada hari Kamis, 26 April 2018 Pukul 09.00 WIB, Kegiatan Rutin PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit), bertempat di Ruang Tunggu Poliklinik Rawat Jalan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dilaksanakan Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh dr. Barra Gerry Prakoso (Dokter Internsip), beserta Tim PKRS dengan Materi Penyuluhan tentang “Demam Berdarah Dengue”.

dr. Barra menjelaskan Penyakit Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan menyerang pada anak-anak  maupun orang dewasa dengan gejala utama nyeri otot, tulang, dan sendi serta dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah.

Ciri – ciri nyamuk aedes aegypti antara lain :

  • Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya
  • Berbadan kecil
  • Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari
  • Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang gelap dan lembab
  • Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
  • Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
  • Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas
  • Kemampuan terbang kira-kira 100 meter

Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti

Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD)

  • Hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypty betina,yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat-tempat umum
  • Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghisap darah orang yang sakit DBD (Demam Berdarah Dengue) atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus Dengue.
  • Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkembang biak dalam tubuh nyamuk.
  • Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung virus dengue gejala sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi).
  • Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik,ia akan segera menderita DBD (demam berdarah dengue)
  • Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,virus tersebut akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut.

Tanda dan Gejala DBD

  • Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil.
  • Mual dan muntah
  • Kurang nafsu makan, nyeri pada persendiaan,serta sakit kepala.
  • Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit , mimisan.
  • Nyeri perut ( ulu hati )
  • Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3 — 7 secara berulang—ulang.
  • Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.

Tanda Khas : Ruam Kulit DBD

 

Tanda Bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD)

  • Perdarahan gusi
  • Nyeri perut
  • Muntah darah
  • Penderita tidak sadar
  • Denyut nadi tidak teraba
  • Perdarahan otak
  • Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.

Pengobatan

  • Penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
  • Penambahan cairan tubuh melalui infus di perlukan untuk mencegah dehidrasi
  • Paracetamol untuk keluhan demam
  • Oralit apabila diare
  • Antibiotik apabila terjadi infeksi

 

 

 

 

 

 

 

 

Pencegahan DBD yang efektif

3M :
MENGURAS
MENUTUP
MENGUBUR

Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging.
Fisik
Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M plus :

a. Menguras bak mandi

b. Menutup tempat penampungan air

c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air seperti ban bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb.

d. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian
e. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali.

f. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.

g. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.

h. Menaburkan bubuk Larvasida.

i. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.

j. Memasang kawat kasa.

k. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.

l. Menggunakan kelambu.

m. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.

Biologi

Pengendalian biologi antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *