Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh Bpk. Drs. Edel Sitorus, Apt, M.Si (Instalasi Farmasi) dan Tim PKRS dengan materi tentang “Interaksi Obat”
Pada hari Rabu, 1 Nopember 2017 Pukul 09.00 WIB, bertempat di Ruang Tunggu Instalasi Farmasi RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dilaksanakan Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh Bapak Drs. Edel Sitorus, Apt, M.Si ( Apoteker RS) dan Tim PKRS dengan Materi Penyuluhan tentang Interaksi Obat.
Bapak Edel menjelaskan interaksi obat adalah hubungan / ikatan obat dengan senyawa lain (obat lain, makanan, atau minuman).
Apa yang terjadi dari interaksi obat?
- Efek obat dapat berubah
- Efek dapat dikehendaki atau tidak, contohnya obat disulfam + alkohol pasien menjadi pusing, mual dan mau muntah atau penisilin dengan probenesid, dimana probenesid menghambat sekresi penisilin sehingga kadar penisilin dalam darah meningkat
Bagaimana proses terjadinya?
- Interaksi Farmasetika (terjadi diluar tubuh)
- Interkasi Farmakokinetika (saat absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi)
- Interaksi Farmakodinamika (saat berkaitan dengan reseptor)
Kapan anda minum obat?
- Sebelum makan (dilakukan pada saat lambung kosong / 1-2 jam sebelum makan)
- Sesudah makan (dilakukan pada saat lambung terisi / tidak lebih dari 2 jam setelah makan)
Minum obat dengan susu bolehkah?
tidak semua obat dilarang, contoh tetrasiklin tidak baik dengan susu, tetapi pirantel boleh saja diminum bersamaan dengan susu.
Minum obat dengan teh, bolehkah?
Sebaiknya harus dihindari, karena dapat menyebabkan interaksi obat. Hendaknya diberikan jeda waktu sekitar 1 jam apabila sudah terlanjur minum teh.